Diskusi beberapa saat lalu berujung pada sebuah nasihat dari Ayah untuk saudara laki-laki saya yang baru saja menjadi seorang mahasiswa baru, beliau mengatakan “Jadi mahasiswa itu harus ada nakalnya, jangan cuma kuliah aja, kuliah lho ada jatah bolosnya, dipakai aja. Dipakai buat aktif diluar, ikut kegiatan sana sini, aktif organisasi, jalan-jalan, main, naik gunung, tapi jangan kebablasan, dan tetep harus pinter, berprestasi, ujian harus bisa, nilainya IPKnya wajib bagus, tapi jangan lupa seneng-seneng.”
Dan saya yang mendengarkan hanya bisa geleng-geleng bicara sama diri saya sendiri, ini saudara saya baru mau kuliah kenapa wejangannya kaya gini banget, rasanya tiga tahun lalu saya tidak diberikan wejangan yang serupa.
Dan saya yang mendengarkan hanya bisa geleng-geleng bicara sama diri saya sendiri, ini saudara saya baru mau kuliah kenapa wejangannya kaya gini banget, rasanya tiga tahun lalu saya tidak diberikan wejangan yang serupa.
“Kak, gimana caranya biar kaya kakak?”
“Lah, kenapa kok kaya aku, dek?”
“Ya gituuu, aktif, ikut ini itu, menang sana sini, dan tetep pinter, IP-nya bagus, gimana kak?”
“Well…. I think you asked to the wrong person. Lol.”