Senja
kala itu, 5 Agustus 2018, kami sedang menikmati santapan makan malam khas
daerah pesisir. Kami dengan lahap menikmati kudapan seafood, dengan dekorasi
serba putih, diiringi lagu-lagu akustik, di pinggir pantai, di Gili Trawangan.
Aku
bahkan masih sempat memotret piring makananku yang penuh untuk ku kirimkan ke
seseorang di sebrang chat di sana. Untuk memamerkan enaknya makananku. Maklum,
kami sudah seharian beraktivitas, baik bermain, berkeliling pulau, dan bercanda
tawa. Kami. Aku sedang dalam kegiatan Outing pertamaku di kantor ini. Dan
semuanya, terasa amat menyenangkan. Sejak kemarin subuh kita sudah bersama-sama
berwisata di Lombok dan Gili, melakukan banyak battle performance antara dua
departemen, mencicipi kuliner khas Lombok, dan hari ini adalah malam
penutupnya. Kami baru saja menyelesaikan pengumuman beberapa awards yang
diberikan untuk orang-orang terbaik di departemen kami. Lalu dilanjutkan oleh
pemimpin tour dan travel memberikan arahan untuk kepulangan esok. Ia
menjelaskan itinerary dan pengambilan boarding pass untuk pulang besok sore.
Sampai, sampai, sampai..
Tiba-tiba
bumi bergerak amat kencang.
Tiba-tiba
tanah pasir pantai yang kami injak bergejolak.
Tiba-tiba
piring dan gelas di atas meja kami berjatuhan dan pecah.
Tiba-tiba
lampu padam dan suara reruntuhan terdengar.
Tiba-tiba
teriakan dan rintihan yang bisa kami dengar.
Kami,
Menjadi korban selamat dan saksi dari gempa yang mengguncang lombok.
5 Agustus 2018, pukul 19.30.
Gempa 7.0 SR di Lombok dan Gili.Cerita, pengalaman, dan kejadian yang tidak akan kami lupakan.
Selamanya.
No comments
Post a Comment