January 20, 2019

What Keeps me Sane during Peak Season: YLI Annual Conference 2019


Young Leaders for Indonesia, atau YLI, adalah sebuah leadership development program yang dibuat dan dikembangkan oleh YLI Foundation dan McKinsey Indonesia. YLI sendiri didirikan dengan sebuah aspirasi “Unleash Indonesia” sejak tahun 2007. YLI mempertemukan mahasiswa-mahasiswi terbaik di Indonesia dalam beberapa forum interaktif yang mengajak dan mengajarkan para pesertanya untuk menjadi seorang pemimpin. Beberapa modul yang diberikan juga berkaitan dengan metode-metode yang biasa digunakan para konsultan di McKinsey untuk memecahkan masalah. Singkatnya, YLI dan programnya mengajarkan pesertanya tentang problem solving and how to be a good leader.

Beruntungnya, saya sempat menjadi salah satu peserta YLI, yaitu YLI National Wave 8 pada tahun 2016 lalu. YLI National Wave 8 terdiri dari 60 mahasiswa Indonesia tingkat ketiga dan tingkat akhir, ada yang dari PTN seperti UI, ITB, UGM, dari PTS seperti Binus, pun dari perguruan tinggi luar seperti NTU dan NUS. YLI brings me to a forum with fifty nine high quality college students, which not only smart, but they are purposeful and insightful. Bukan hanya partisipannya, namun panitianya sendiri adalah YLI alumnae, yang mana mereka adalah seniornya orang-orang hebat ini. Lebih dari itu, para pengisi materi di ketiga forum YLI juga tak kalah menakjubkannya. Mulai dari McKinsey consultants, CEO, bahkan menteri juga ‘mampir’ untuk mengisi materi di forum kami. Simply, it is an ultimate high quality forums, in all aspects.

Sesungguhnya, forum hebat ini pernah menyisakan sebuah perasaan minder, rasa kurang percaya diri ini muncul ketika harus berhadapan dengan teman-teman yang amat sangat pintar, berwawasan luas, berprestasi, dan baik hati. Wah, leleh lah saya ketemu teman-teman yang prestasinya udah selangit-langit, tapi juga baik-baik. Ruginya saya saat itu adalah beberapa kali memikirkan bagian buruknya saja seperti membandingkan diri ke mereka dan akhirnya cuma dapat rasa kurang percaya diri dan kurang bersyukur. Lambat laun, selain karena proses acceptance, dibarengi juga semakin kenalnya dengan mereka yang ternyata memang baik dan mau terus berusaha jadi lebih baik karena purpose yang besar. Saya jadi kagum sekali, jadi kaya lagi jatuh cinta aja sama masing-masing dari mereka. Baik teman-teman saya seangkatan, senior, dan para pembesar YLI lainnya. Sehingga saya sadar, bahwa circle ini memang circle kelas A karena semuanya punya tujuan hidup, yang ga sedikit bukan cuma mikirin tujuan hidupnya tapi juga hidup orang lain dan tujuan Indonesia. At the end, saya senang sekali pernah menjadi bagian darinya, dan berusaha untuk tidak akan menyiakan circle ini, terutama teman-teman hebat yang saya kenal. I want to keep the circle close!

Tahun ini, adalah ulang tahun YLI yang ke-10. Untuk memperingatinya, dan juga sebagai agenda tahunan, maka diadakanlah YLI Annual Conference. YLIAC menjadi suatu wadah untuk (lagi-lagi) mempertemukan para pemuda hebat di Indonesia. Di annual conference-nya, seluruh YLI participants dari wave pertama sampai terakhir, baik YLI national ataupun regional akan diundang dan dikumpulkan dalam sebuah forum yang lebih besar. Annual conference tahun ini dipersembahkan dengan tema besar YLI Annual Conference 2019: Catalyzing the Future pada hari Sabtu kemarin, 19 Januari 2019 di Sheraton Ballroom, Jakarta. Tak hanya mengumpulkan seluruh keluarga besar YLI saja, tapi turut mengundang Pak Rudiantara, Menkominfo Republik Indonesia, serta Handry Satriago, CEO GE Indonesia, sebagai pembicara. Selain itu, juga ada para petinggi perusahaan lain, McKinsey partner and consultants, and YLI Foundation family. Sebenarnya, juga diagendakan bahwa akan ada Bu Sri Mulyani, namun sayangnya beliau tidak bisa hadir. Selain berkumpul dan membahas isu terkini, juga gong show, awarding night, games, dan door prize seru semacam tiket Ed Sheeran Jakarta Concert. *brb die*


Yang paling membuat acara YLIAC ini menarik buat saya adalah: acara ini hadir di pertengahan Januari. Mengapa? Hahahaha karena ini peak season! Sebagai auditor, bulan Januari sampai April adalah critical period kami a.k.a dikejar deadline mati-matian a.k.a peak season. Dan Januari 2019 ini adalah awal mula peak season kedua saya di KAP 3 huruf ini. Baik dari cerita para senior pun setelah mengalami sendiri peak season tahun 2018 lalu, ternyata ini benar-benar musim puncaknya auditor. Peak season tahun lalu berhasil membuat saya yang jarang-jarang minum kopi menjadi konsumen aktif kopi, saya yang dulu waktu kuliah jam 9 malam sudah tidur menjadi pulang pagi, pun membuat saya.. naik 10 kg dalam setahun. Nice. Ada aja korelasi timbangan putar ke kanan abis-abisan gegara lembur setiap hari, awalnya saya juga bingung, tapi, tapi, tapi ya memang terjadi. Hahahaha.

Karena itu lah, karena sudah hampir dua minggu dikejar-kejar deadline, lembur terus sampai pagi, bahkan weekend pun masuk, datang ke YLIAC menjadi sebuah pencapaian buat saya. Pertama, saya berhasil tidak lembur di malam minggu kali ini. Kedua, saya berhasil meluangkan sekian waktu untuk pergi ke acara tersebut, bukannya menggunakan malam minggu syahdu untuk tidur. Ketiga, saya jadi bertemu dengan teman-teman hebat nan baik yang saya ceritakan tadi, setelah berminggu-minggu 24/7 bersama tim audit saya terus hahahaha. Dan juga saya jadi bisa menikmati pembahasan isu terkini mengenai pemuda, kesempatan, teknologi, dan masa depan Indonesia dari kacamata para pemimpin-pemimpin hebat negara ini. Bahkan, dengan bertemu kembali dengan teman, senior, junior, pun para orang besar tersebut, semangat itu jadi muncul lagi. Semangat untuk kembali berusaha agar perjalanan hidup ini lebih bermakna dan bermanfaat, bukan hanya bagi saya, tapi juga orang di sekitar saya. Saya mendengar masalah dan problem solving yang diceritakan oleh pemimpin salah satu lembaga kementrian negara, General Electric Indonesia, GOJEK Indonesia, McKinsey Indonesia, pun setiap cerita lain teman-teman saya di instansi/perusahaan lain. Mata saya kembali terbuka, hati saya kembali tergerak.

Tentunya, ini juga jadi kesempatan saya kembali bersilaturahmi dengan teman-teman baik nan hebat yaaaang sejak tadi saya katakan. Foto yang saya taruh di paling atas postingan ini adalah foto saya dengan teman-teman seangkatan YLI National Wave 8. Ada 17 dari 60 yang berhasil mengalokasikan waktunya (yang saya yakin berharga itu) untuk datang ke acara ini. Mungkin setiap orang akan punya fokus dan tujuan masing-masing untuk apa datang, tapi yang pasti mereka pulang dari acara ini dengan hati yang senang. Saya menjadikan momen ini untuk menikmati waktu, mempererat perkenalan, dan menjadi media belajar lagi. Saya senang. Bisa ketemu, ngobrol, dan yaaa meski bahas yang enteng-enteng sampai kerjaan atau juga tentang masa depan, banyak yang bisa saya dengarkan dan ambil cerita baiknya. Senang.


Terima kasih YLI, sudah menjadi salah satu proses belajar saya yang menantang dan mengasyikan tiga tahun lalu. Terima kasih juga sudah mempertemukan saya dengan banyak sosok hebat dan memberi materi problem solving yang bisa digunakan setiap hari sampai pada plan jangka panjang hidup ini. Terima kasih juga, sudah mengadakan acara YLIAC ini di tengah-tengah peak season saya di kantor. Ini jadi refreshing buat saya. Refreshing yang tetap membuat berpikir. Berpikir sudah apa saya buat Indonesia, mempertanyakan apakah yang saya lakukan saat ini sudah memberi impact banyak ke orang lain, dan juga menjadi buah pikir dalam perjalanan saya ke depan. Terima kasih, YLI!


Cheers,
Adelia Budiarto.
SHARE:

4 comments

  1. Replies
    1. I think you should start a youtube channel... share your something by video, bcs youtube is so easy to reach. There is more people will inspire by yourlife. But its your choice. I enjoy your every story in whatever medium you use...

      Delete
    2. Hahaha nice recommendation anyway! But somehow I still have no clue to talk on the camera by myself and do the editings (even dont have any video editor application lol) but thanks!

      Delete

Blogger Template Created by pipdig