December 31, 2012

2012 Was Really Tiring, But Many Things Await

Surabaya, sore hari.

Hanya beberapa jam menuju tahun baru. Di sini lah saya, mengetik dan memikirkan bagaimana tahun 2012 ini berakhir dan tahun 2013 akan segera datang.

Dua ribu dua belas. Hari-hari saya dipenuhi dengan mengeluh. Sungguh kekanak-kanakan. Saya lihat beberapa postingan tahun ini, isinya hanya saya dan kelelahan. Hahaha. Hal-hal yang membuat saya lelah, membuat saya mengeluh, ya sudah, hanya berhenti di situ saja. Bahwa saya mengeluh saya lelah. Percuma juga saya ulangi lagi mengatakannya, tidak akan habis akal untuk merinci hal-hal tersebut. Padahal, dibalik kelelahan itu, setelah semua keluhan itu, saya masih punya tanggung jawab dan hal-hal besar yang akan dating. Iya, perjuangannya masih panjang. Buang-buang waktu jika harus mengeluh sekali lagi sekarang.

Besok, tahun baru akan datang.

Dua ribu tiga belas. Dua ribu tiga belas. Dua ribu tiga belas.
Saya ulangi terus kata-kata itu sembari muncul gambaran-gambaran di kepala saya akan hal yang akan terjadi. Dua ribu tiga belas, saya  terus berpikir tentang hal-hal yang saya impikan, yang ingin saya capai. Dua ribu tiga belas, saya ulangi terus, sampai kata-kata itu tak bermakna.

Dua ribu tiga belas, tahun dimana saya akan enam-belas-tahun menginjakkan bumi ini. Saya yakin tahun ini akan banyak hal-hal baru. Saya tahu, sebentar lagi harus melaksanakan ujian akhir di bangku SMA, saya tahu saya harus mengikuti Ujian Nasional, saya tahu saya harus berusaha mencari dan mendapatkan bangku di universitas yang saya inginkan. Saya tahu saya tidak akan menjadi siswi sma lagi, saya tahu saya akan naik tingkat menjadi seorang mahasiswi. Saya tahu saya akan menghadapi kehidupan baru di kampus. Ya, saya tahu. Saya tahu. Tapi, saya tidak tahu apakah semua itu akan berjalan lancar, apakah semua itu akan berjalan sesuai keinginan saya, apakah saya mampu mencapai semuanya, apakah apakah apakah, entahlah.

Saya tahu, ya, kalau diatas sana, ada Yang Maha Kuasa, yang akan mendengar doa saya ini. Jika benar doa saya ini memang benar-benar tulus dan sungguh-sungguh, saya tahu bahwa Allah SWT akan mendengarnya, dan insyAllah memudahkan jalannya.

Saya tahu, memang saya harus berusaha lebih keras lagi. Sungguh-sungguh berusaha dan sungguh-sungguh berdoa. Saya tahu kok, pertanyaan saya sendiri sebenarnya telah memiliki jawabannya. Saya paham.

 “Sesungguhnya permasalahan dan jalan keluar itu jaraknya sejauh kening dan tempat bersujud”

Bismillahirrahmanirrahim,

Adelia Budiarto
SHARE:
Blogger Template Created by pipdig