December 31, 2012

2012 Was Really Tiring, But Many Things Await

Surabaya, sore hari.

Hanya beberapa jam menuju tahun baru. Di sini lah saya, mengetik dan memikirkan bagaimana tahun 2012 ini berakhir dan tahun 2013 akan segera datang.

Dua ribu dua belas. Hari-hari saya dipenuhi dengan mengeluh. Sungguh kekanak-kanakan. Saya lihat beberapa postingan tahun ini, isinya hanya saya dan kelelahan. Hahaha. Hal-hal yang membuat saya lelah, membuat saya mengeluh, ya sudah, hanya berhenti di situ saja. Bahwa saya mengeluh saya lelah. Percuma juga saya ulangi lagi mengatakannya, tidak akan habis akal untuk merinci hal-hal tersebut. Padahal, dibalik kelelahan itu, setelah semua keluhan itu, saya masih punya tanggung jawab dan hal-hal besar yang akan dating. Iya, perjuangannya masih panjang. Buang-buang waktu jika harus mengeluh sekali lagi sekarang.

Besok, tahun baru akan datang.

Dua ribu tiga belas. Dua ribu tiga belas. Dua ribu tiga belas.
Saya ulangi terus kata-kata itu sembari muncul gambaran-gambaran di kepala saya akan hal yang akan terjadi. Dua ribu tiga belas, saya  terus berpikir tentang hal-hal yang saya impikan, yang ingin saya capai. Dua ribu tiga belas, saya ulangi terus, sampai kata-kata itu tak bermakna.

Dua ribu tiga belas, tahun dimana saya akan enam-belas-tahun menginjakkan bumi ini. Saya yakin tahun ini akan banyak hal-hal baru. Saya tahu, sebentar lagi harus melaksanakan ujian akhir di bangku SMA, saya tahu saya harus mengikuti Ujian Nasional, saya tahu saya harus berusaha mencari dan mendapatkan bangku di universitas yang saya inginkan. Saya tahu saya tidak akan menjadi siswi sma lagi, saya tahu saya akan naik tingkat menjadi seorang mahasiswi. Saya tahu saya akan menghadapi kehidupan baru di kampus. Ya, saya tahu. Saya tahu. Tapi, saya tidak tahu apakah semua itu akan berjalan lancar, apakah semua itu akan berjalan sesuai keinginan saya, apakah saya mampu mencapai semuanya, apakah apakah apakah, entahlah.

Saya tahu, ya, kalau diatas sana, ada Yang Maha Kuasa, yang akan mendengar doa saya ini. Jika benar doa saya ini memang benar-benar tulus dan sungguh-sungguh, saya tahu bahwa Allah SWT akan mendengarnya, dan insyAllah memudahkan jalannya.

Saya tahu, memang saya harus berusaha lebih keras lagi. Sungguh-sungguh berusaha dan sungguh-sungguh berdoa. Saya tahu kok, pertanyaan saya sendiri sebenarnya telah memiliki jawabannya. Saya paham.

 “Sesungguhnya permasalahan dan jalan keluar itu jaraknya sejauh kening dan tempat bersujud”

Bismillahirrahmanirrahim,

Adelia Budiarto
SHARE:

November 8, 2012

Cerita: Kami Terpisah

Senin, 5 November 2012,

Seperti biasa, aku memulai hari dengan berangkat sekolah. Ya, seperti biasanya, bangun pagi, bersiap, dan pergi menuntut ilmu. Kedua kakakku juga melakukan hal yang sama, pergi untuk menuntut ilmu dan mencari pengalaman hidup. Tapi, perbedaannya untuk pagi ini, aku, Mbak Oca, Mas Ido, memulai hari di tiga tempat yang berbeda. Ya, kami terpisah.

Sebelumnya, kami juga pernah berpisah, tapi paling kami cuma terpisah antara rumah dan  kos-kosan, atau sedang berlibur, atau dimana lah, tapi untuk waktu yang singkat. Dan kali ini, kami bertiga tepisah lagi, memang bukan pertama kalinya, tapi sepertinya dalam kurun waktu yang cukup lama.

Sekarang, kamu, Mbak Oca, yang pergi meninggalkan rumah duluan dan hijrah ke bandung, benar-benar sendirian. Melihatmu yang dulunya sama sekali tidak ingin masuk FK, lalu memilih untuk masuk Statistika ITS, hidup bersama angka-angka dan ketidakpastian itu, tiba-tiba dengan kemampuanmu kamu bisa menerima beasiswa S2 TM ITB oleh TOTAL E&P. Kamu kira aku tidak kaget? Bisa-bisanya pindah jurusan dari MIPA ke perminyakan? Namun aku tidak pernah ragu dengan semua kemampuanmu, Mbak. Aku ingat bagaimana kamu sudah pernah frustasi karena namamu dicoret dari beasiswa Fast-Track padahal kamu sudah sebulan mengikuti perkuliahan S2-nya, aku masih ingat semuanya, bagaimana perjuanganmu, bagaimana kamu, yang tak pernah putus asa.

Lalu, kamu, Mas Ido, apa kabar kamu sekarang? Kamu yang setiap sore kerjaannya basket di kompleks, menang basket dimana-mana, masak mau pertama kali training kerja kamu malah sakit. Gimana sih kok lemah? Sampai Papa harus mengantarkanmu yang sudah begitu besar ke sana. Huft. Namun aku bangga sekali denganmu, Mas. Aku masih ingat bagaimana galaunya kamu waktu mau berangkat umroh karena ada wawancara BRI yang posisinya udah kamu incar, yang km gagal di tes awal sebelumnya dan ketika gelombang kedua, kamu peringkat teratas tes awal, namun karena niat kita berangkat umroh kamu jadi merelakan kesempatan itu. Namun memang semua ada di tangan Allah. Sampai-sampai suatu siang sebelum sholat jumat di Masjidil Haram, ada telepon dari BRI pusat yang menawarkanmu wawancara susulan-bisanya sebelum sholat jumat di tanah haram, dari pusat bri jakarta telfon, dan akhirnya kamu bisa ikut wawancara susulan. Namun ya, semua memang kembali ke takdir Allah, pada akhirnya dari semua proses itu, kamu berhenti karena gagal tes kesehatan. Aku juga ingat, betapa frustasinya kamu ketika tahu gagal tes kesehatan, padahal pikirku hanya kamu satu-satunya orang paling sehat di rumah. Kamu aja yang rajin olahraga gagal, lah aku kepikiran gimana aku nanti hahahaha. Dan aku juga ingat, bagaimana kamu sedihnya bicara padaku "Dek, mau seberapa pinternya hebatnya kamu, kalau kamu gagal tes kesehatan, buat apa? Kamu lo sakit." dan kamu berhari-hari terdiam tidak bisa diajak bicara. Namun, kamu membuktikan semua itu tidak benar, kan? Ya kamu aja sih mau tes kesehatan malah makan gulai, yakali, Mas, tolong. Dan saat ini, kamu sudah mengikuti OJT salah satu Kontraktor BUMN terbesar di Indonesia. Well, good luck, Mas.

Mungkin rasanya terlalu berlebihan, cuma kepisah Jakarta-Bandung-Surabaya aja segitunya. Tapi gimana ya. Kita memang terlalu dekat, ya gak sih, Mbak Mas? Tiap hari ketemu, ngapa-ngapain bareng, lucu-lucuan, ketawa ketawa, pukul-pukulan, tendang-tendangan, dan kalian ga akan pernah puas ngejailin aku, sampai akhirnya aku nangis. It always happen, every single day. Dan sekarang, kita semakin menjauh, kalian uda mulai mau kerja, sedangkan aku? Masih usaha mati-matian cari universtitas. Aku gatau lagi nanti kalo kalian sudah menikah, bakal kaya gimana? Gabisa dong ngasih upil lagi ke kalian? Ngahahaha.

But, this is life, we have to keep moving forward. And yea, we often insane with happiness. And we are also very unhappy for reasons neither of us can do anything about, like being separated. But I knew this separation will bring new things for us, it will grow us. Well, keep up the good work, Mbak Mas!


Sincerely,

The worst little sister ever,
Adelia Budiarto
SHARE:

September 29, 2012

Cerita: SMA, Capek.

Bangun pagi, mandi, sholat, makan, jam 6.15 udah di sekolah, sekolah sampai jam 3, belum kalau ada les GO, habis sekolah lanjut les, sampai jam setengah 8 baru pulang, balik ke kos, dan belum lagi kalau minggu-minggu ulangan, baru pulang jam setengah 8 harus lanjut belajar buat ulangan besok. Sudah. Setiap harinya rutinitas selalu sama. Berangkat pagi, pulang malam. Sabtu dan Minggu baru bisa di rumah, itu pun ditemani segedabrek tugas. Hari-hari lain dihabiskan di kos. Sudah sedemikian rupa, saya mencoba menata waktu, menata agar aktivitas saya efektif. Dan memang ya ini, diatur pun, memang kenyataannya haru seperti ini, harus berlelah-lelahan setiap malamnya.

Malam ini, harusnya nonton pre-competition concert psgs, tapi karena tiket student udah ludes, ditambah badan gaenak, yasudah mari bermalam minggu di kamar. Dan sekarang ini, saya capek. Ya capek dengan rutinitas ini, tapi ya gimana lagi, memang harus gini kan. Inhale exhale. Tapi saya sadar kok, kalau ini semua ada ujungnya kan, hanya ada dua kemungkinan dari semua ini, antara kepuasan atau kekecewaan. Dan siapa pun juga, saya tidak terkecuali, karena saya ingin dan sudah kecemplung di situasi ini, saya akan memilih mendapatkan kepuasan di akhir. Tapi memang saya siapa? Kok seenaknya milih ini itu? Hanya Allah yang akan menentukan, tapi kita bisa berusaha mewujudkan yang kita harapkan.

Hanya dua hal, berdoa dan berusaha. Itu sudah menjadi wejangan setiap orang sepertinya. Termasuk saya. Saya juga ingin segala kerja keras ini worth it. Ada hasilnya. Memang proses lebih baik dari hasil, tapi ketika kamu bisa mendapatkan hasil terbaik dari prosesmu itu, kenapa tidak? Saya juga berusaha, dan saya sadar kalau saya tidak sendiri. Saya punya teman, anak sekelas saya juga ada yang merasakan hal yang sama, mbak-mas kelas 12 juga pasti, para siswa-siswi akhir sma, pasti juga melakukan hal yang sama. Banyak ternyata yang sama dengan saya. Dan orang yang paling dekat dengan segala kelelahan ini, teman sekelas saya, Anggun Tera Rahmasari. Pagi-pagi bangun, berangkat sekolah jalan bareng dari kos, sampe selesai les jam setengah 8 malam pun kita nyebrang jalan bareng, sampai di kos dengan selamat. Apalagi kita cuma 2 tahun di sma, sekarang aja materinya baru belajar turunan padahal yang lain udah mau habis haha. Pasti dia juga pernah merasakan capek-capekan seperti saya, tapi setiap pagi kita harus sekolah lagi kan? Dan biar sekolah itu ga sia-sia, kita harus membuka semangat baru setiap harinya kan?

Kita (saya dan siapapun yang merasa senasib) pasti lelah, memang capek. Tapi ya gamau kan semuanya berakhir dengan penyesalan? Siapa sihyang mau. Sudah tau kalau penyesalan selalu datang di akhir, penyesalan karena gagal mencapai hal yang selama ini diharapkan. Dan penyesalan itu ga mungkin dateng gitu aja, mungkin karena kurang usaha sebelumnya, mungkin kurang berdoa, entahlah. Tapi, saya gamu ikut menyesal nantinya. Sekarang aja sudah menyesal kenapa dulu saat kelas sepuluh, ga bener-bener ngerti matematika, sampai akhirnya sekarang lupa semua persamaan kuadrat. Saya gamau menyesal lebih jauh. Karena saat saya menulis ini, saya belum pada tahap menyesal, saya dalam tahap menyadari, menyadari bahwa saya kurang disana-sini, menyadari bahwa saya masih bisa memperbaiki keadaan ini, menyadari bahwa ada keluarga dan teman yang mendukung untuk mencapai cita-cita, menyadari bahwa saya ingin menjadi mahasiswi di jurusan dan kampus yang sudah saya impikan, maka saya masih harus banyak berusaha. Dan berdoa.

Baiklah, saya sadar, kalau saya, saya masih bisa. Saya sadar, bahwa saya tidak mau menyesal nantinya.

Bismillahirrahmanirrahim.


--
Adelia Budiarto
SHARE:

August 6, 2012

Sedang Rapuh

Aku telah jatuh. Jatuh ke dalam lubang yang tanpa kusadari lubang itu kubangun seiring aku membangun pilar-pilar kuat dalam hidupku. Mengetahui berita seperti itu, rasanya menyakitkan. Semua yang kubangun perlahan, dengan hati-hati, dengan sungguh-sungguh, ternyata hanya sebatas itu. Masih sangat jauh dari impianku. Memang manusia tidak boleh merasa puas terlebih dahulu, tapi aku bahkan belum sempat merasa puas, aku baru bias melihat setitik harapan cerah yang dapat kuraih. Tapi apa, untuk saat ini, aku baru sampai disini. Masih sangat jauh. 

Entah sebetapa rapuhnya aku saat ini, orang diluar sana akan melihatku biasa-biasa saja. Mereka melihatku seperti orang biasa yang entah apapun masalahnya, aku dari luar akan terlihat, biasa. Tapi otak dan hati ini lelah, berfikir dan berjuang demi cita-cita, mataku pun lelah, butiran air mata terlalu banyak jatuh seiring aku membangun pilar-pilar itu. Meskipun ada yang mengatakan “Aku tahu bagaimana rasanya, aku tahu”. Tidak. Mereka tidak-tidak pernah tahu. Karena mereka tidak benar-benar berada dalam posisiku. Mereka tidak pernah benar-benar merasakannya. Tidak.
SHARE:

July 31, 2012

Buber Gen Smala: Axilima!

29 Juli 2012,

Hari-hari akhir di bulan Juli ini dipenuhi oleh agenda buka bersama. Salah satunya buka bersama yang juga sudah menjadi tradisi turun temurun di SMA-ku, buber gen.

Buber gen (generasi) adalah buber di masing-masing generasi. Generasi disini bukan berdasarkan umur atau waktu, bukan seperti generasi tua atau generasi muda. Generasi adalah cara di SMA kami untuk membagi kelompok-kelompok manusianya (siswanya lol) berdasarkan generasi apasih yang mereka masuki. Sederhananya, di SMALA, generasi ditentukan berdasarkan kelas X-berapa (yang akan menjadi kelasmu selamanya) yang kamu masuki, dan disitu gen-mu. Jadinya, kaya gen DNA ya, hahahaha.

Lebih mudahnya, kalau kamu masuk X-1, berarti kamu akan terus berada di generasi 1, yang akan dilanjutkan di XI IPA-1 dan XII IPA-1. Iyap, jadi generasinya berurutan, gen 1, 2, 3, dan seterusnya. Nah, namun bisa saja seorang siswa tidak menetap di sebuah gen 1 sampai 10, jika ia memutuskan untuk mengikuti dua program lain. Yaitu, kelas IPS dan kelas akselerasi. Jika pada perpindahan kelas X ke XI memutuskan untuk lebih cocok ke jurusan IPS daripada IPA, maka dia akan pindah ke gen IPS, yang berarti isinya selalu hanya ada 2 kelas, kelas XI IPS dan XII IPS. Berlaku juga untuk kelas akselerasi, karena mereka memiliki program yang sedikit berbeda masa sekolahnya, mereka memiliki gen sendiri. Si gen akselerasi ini juga hanya akan terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas akselerasi tahun pertama dan kedua (well, kan mereka cuma dua tahun). Masing-masing gen ini, memiliki nama, budaya, dan tradisi masing-masing. Namun yang pasti, ada beberapa tradisi sekolah yang selalu dimiliki oleh semua gen, salah satunya buber gen.

Lalu, aku di gen apaaaa?

Aku gen Axilima, Axelerasi SMA 5. Hahahahaha, maksa cuy.
Yup! Seperti yang kalian tau, aku mengikuti program akselerasi lagi saat SMA. Sehingga otomatis sejak tahun pertamaku, aku tergabung dalan gen axi, axilima.

Ini adalah tahun kedua ku di SMA, dan juga berarti buber gen-ku yang kedua. Tahun depan, mungkin aku masih bisa mengikuti buber gen axilima, namun dengan status bukan lagi siswa Smala, tapi mahasiswa. Hahahaha, jadi galau ya. :"

Yang pasti, di hari buber gen ini, aku senang. Bisa bertemu dengan teman-teman sekelas dan segenerasi. Buber gen sendiri biasa diadakan oleh angkatan termuda dan mengundang dua angkatan aktif di atasnya, dan tiga angkatan yang sudah lulus di atasnya. Namun, khusus untuk Axilima, karena kami cukup 'sedikit' hahaha kami biasa mengundang seluruh angkatan axilima. While, aku adalah angkatan axilima ke-11. Sehingga hari ini, ada dua belas angkatan yang berkumpul.









Jadi,
Seneng ya bisa ketemu terus sama teman-teman.
Semoga buber gen kedepannya masih terus ada dan terus ramai, ya!

--
Adelia Budiarto
SHARE:

June 23, 2012

Yesterday, Unlucky Day?

Hello, sorry I haven’t post anything for a very long time. I just passed my third semester final exam as a senior high school student, Yesterday, I got my report card, and oh God, is it true if what I’ve try so hard just like this? Ya, gimana gitu pas dapet rapot, nilai dan ranking-nya segitu, ya sedih. 

Dan kemarin emang hari yang gak bagus-bagus banget. Pertama, gara-gara rapot yang segitu. Kedua, pas kemarin pulang, di mobil sama papa, ada a bit awkward moment.

*drrt drrt, hape papa geter, liat bentar sambil nyetir* 
"Dek, bacain smsnya dek, dari mas ido, gak keliatan"
"Ya pa"
*baca dulu dalem hati*
"Pa, ini ido mau ke bojonegoro pa, terus"
*baca lagi dulu* 
"Pa, maaf pa, ma ido gak lolos medical check up kemarin pa, ido minta maaf"
"Apa dek?"
*mikir keras, membaca dengan hati-hati* 
"Mas ido pa, gak lolos medical check-up kemaren pa"
"Innalillahi.. Mungkin belum takdirnya masmu ya dek"
*langsung telfon mas*

Ya, mungkin banyak yg gak nyambung ngehehehe, jadi masku yang udah lulus teknik kelautan its dan masih skripsi akuntansi unairnya, sebagai cowok dia mencoba mencari jalannya di dunia kerja. Beberapa waktu yang lalu dia ikut tes OJT BRI. Dia udah pernah gagal di tes awal. Dia udah pernah gagal di tes wawancara. Terus, dia nyoba lagi tes selanjutnya, dan ternyata di tahap awal, namanya dia itu di rank pertama, urutan pertama, dan dia harus ke tahap tes wawancara. Tapi, sempet waktu mau umroh dia galau gara-gara tes wawancaranya dia itu pas masih umroh, dan gara-gara berangkat delay 3 hari, dia langsung sholat malam, mengikhlaskan kalau dia gabisa dating pas tes wawancara, yang penting bisa ke tanah suci dulu. Dan ternyata pas disana, pas mau maghrib-maghrib dia ditelfon sama BRI, kenapa kok gadateng di tes wawancara, terus ngurus segala macem. Dan ternyata dia masih bisa tes wawancara, nyusul gitu, di Jakarta. Dan beberapa minggu setelah umroh, dia tes di Jakarta, eh sempet di todong juga disana, hape sama dompet diambil. Haha, Tapi, dia lolos wawancaranya. Dia udah usaha yang gak karuan. Dan dia udah tes kesehatan, dan biasanya dikit bgt yang gugur dari tes kesehatan. Tapi, ya emang belum waktunya.

Well, maybe yesterday just an unlucky day for both of us, mas. Maybe, yesterday just not our day. And for us, let's catch new spirit with will energy and virtue and purity, let’s we start new fight. Yea, just start with a new smile, a new dream, a new spirit. Bismillah.


Have a great satnite people,
Adelia Budiarto
SHARE:

May 18, 2012

Madinah Al Munawwarah in Two Days

Assalamu'alaikum,

Alhamdulillah aku dan keluarga baru saja menyelesaikan dua belas hari perjalanan yang penuh dengan kesejukan hati. Aku dan keluarga pergi ke Arab Saudi untuk ibadah umroh. Kami menghabiskan waktu dua hari di Madinah, tujuh hari di Mekkah, dan tiga hari di Dubai beserta waktu perjalanannya. Tidak bisa dipungkiri, bahwa perjalanan ini juga menjadi “liburan” pertama keluarga kami selain ke Jogja dan sekitarnya untuk lebaran. Kami belum pernah rasanya pergi liburan ke Jakarta, Bali, atau negara lain bersama-sama sekeluarga sebelumnya. Kali ini.. rasanya sungguh spesial. Menjadi liburan pertama kami sekeluarga ke luar negeri, dibumbui dengan perjalanan rohani, pun menjadi momen sebelum kami berpisah karena kakak-kakak yang semakin dewasa dan segera bekerja. Boleh lah, momen indah kami ini ku tuangkan dalam lembaran cerita. Semoga menyejukkan.

**

Kota Madinah memiliki 94 nama dan sebutan yang menunjukan kebesaran kota tersebut, dan nama paling popular adalah Madinah Al-Munawaroh (Kota yang disinari dan menyinari). Nabi Muhammad tinggal di Madinah sejak 622 M, Nabi selalu mendoakan ketentraman dan keberkahan bagi kota ini, dan dari kota inilah jasad Nabi akhir zaman dimakamkan yang mana keberadaan makam Nabi ini merupakan salah satu bukti kebenaran agama Islam.

Alhamdulilah aku dan keluarga bisa sampai di salah satu tanah haram di bumi ini dan sholat dimasjid nabi, Masjid Nabawi. Nabi Muhammad selalu menyebut masjid ini dengan kalimat “masjidku” dan Nabi bersabda “Shalat di Masjidku ini lebih utama dari pada shalat seribu kali di masjid lain kecuali Masjid Al-Haram”.

Masjid Nabawi saat ini luasnya 305.000 m2 sama seperti luas kota Madinah saat pertama kali Nabi datang. Masjid Nabawi benar-benar megah dan indah. Di dalamnya ada kubah yang dapat dibuka tutup otomatis, lantai full marmer, dinding dan kubah dipenuhi kaligrafi dan ornament-ornamen emas, pilar-pilar marmer dengan AC disetiap kaki pilar, lampu kristal yang tidak membiaskan panas dari bahan kuningan berlapis emas sejumlah 674 set, dan bunyak lagi. Halaman masjid berlantai granit dan marmer, pun ada semacam pilar marmer penyangga lampu yang bisa dibuka tutup seperti payung, besar, kokoh, dan jumlahnya banyak. 


Dari luar saja masjid Nabawi ini amat sangat indah. Tak hanya itu, di dalamnya pun terdapat sejumlah tempat yang indah, sejuk, dan bersejarah. Berikut beberapa hal yang sangat spesial dengan masjid Nabi ini.

Raudlah
Raudlah merupakan taman surga di bumi dan insya Allah akan menjadi salah satu taman surga di surga nanti. Raudlah berada di antara rumah Nabi dan mimbar Nabi, banyak sekali cerita bahwa Raudlah merupakan tempat yang mustajabah. Dan Alhamdulillah aku bisa sholat dan berdoa disana, meskipun betapa berdesak-desakannya karena tempatnya bagi perempuan sangat terbatas dan ada waktu tertentu. Berbeda dengan laki-laki yang tempatnya cukup luas dan bebas kapan saja. Pastikan kamu menyediakan cukup waktu untuk menenggelamkan diri dalam Raudlah ini ketika berada di Madinah. MasyaAllah hanya kamu dan Allah yang akan tahu bagaimana mengharu-birunya rasa berada di dalamnya.

Mimbar dan Mihrab Nabi Muhammad
Nabi selalu berkotbah di mimbarnya, mimbar Nabi terbuat dari kayu memiliki empat tingkat dan tingkat keempat digunakan untuk duduk.Tapi sempat pada tahun 654 Hijriah, Nabawi terbakar habis-habisan, dan mimbar Nabi yang sekarang dilihat ini buatan Sultan Muraad Al-Usmani pada 1600 M. Mihrab adalah tempat imam shalat berjamaah, dan jika bisa shalat di tempat mulia ini yang ±6 m dari mimbar Nabi, berarti melakukan shalat di tempat Nabi shalat.




Makam Nabi Muhammad
Jika kita berada di Raudlah dan menghadap kiblat, berarti di sebelah kiri adalah bangunan warna hijau tua yang full emas yang dulunya rumah Nabi dengan Aisyah dan sebelahnya rumah Ali dan Fatimah. Dan saat ini menjadi makam Nabi Muhammad SAW dan dua orang sahabatnya, Abu Bakar dan Umar.

Ziarah ke makam Nabi ini sunnah, sebaiknya saat akan kesana mandi dan wudlu, berpakaian sopan dan bersih, lalu sholat Tahiyyatul Masjid di area masjid Nabawi, terus mendekat ke makam dan membaca salam kepada Nabi, Abu Bakar, dan Umar kemudian berdoa menghadap kiblat, lalu ke Raudlah dan shalat sunnah dua rakaat dan berdoa.



Selain keindahan masjid Nabawi dari luar pun dalamnya, terdapat banyak sekali tempat bersejarah dan terkenal lainnya di Madinah. Beberapa di antaranya yang juga aku kunjungi ku ceritakan di bawah ini.

Masjid Quba
Nabi pernah bersabda “Siapa pun yang bersuci di tempat tinggalnya kemudian datang ke Quba’ dan shalat (apa saja) di dalamnya maka bagi dia adalah pahala umroh”. Ini adalah masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi dan sahabatnya.

masjid quba
Masjid Qiblatain
Masjid ini disebut masjid dua kiblat, karena dulu zaman Nabi pernah ada suatu kejadian yaitu saat Nabi meng-imami sholat dan sudah dua rakaat sholat Dhuhur, turun perintah Allah untuk Nabi menghadap Ka’bah padahal ketika itu menghadap masjid Al-Aqsha, maka Nabi berputar 180o dan makmumnya jalan memutar agar tetap dibelakang nabi. Jadi dalam satu shalat itu Nabi dan para makmumnya menghadap dua arah kiblat.

Jabal Uhud
Jabal Uhud merupakan sekelompok gunung yang ada di kota Madinah, yang disebut Nabi akan menjadi slaah satu gunung di surga nanti. Gunung ini memiliki nilai sejarah penting yaitu Nabi Musa dan Harun pernah naik di gunung ini untuk melihat daerah yang akan menjadi tempat tinggal Nabi akhir zaman dan juga kejadian “perang Uhud”.


Al-Baqi
Ini adalah pemakaman 10.000 sahabat Nabi termasuk Sayyidina Utsman bin Affan, dan semua istri nabi kecuali Khatijah. Dan siapa pun yang meninggal di Madinah boleh dimakamkan disini termasuk jamaah haji dan umroh.

Makam Al-Baqi

King Fahd Holy Al-Quran Printing Complex
Merupakan sebuah tempat pencetakan Al-Quran se-Madinah. Dan Al-quran yang dicetak disana bisa dilihat hasilnya seperti yang ada di dalam masjid Nabawi atau masjidil Haram. Bagi laki-laki, bisa mendapatkan satu Al-quran untuk setiap orang. Untuk perempuan, bisa beli langsung di counter-nya. Hihi.


Beberapa tempat di atas adalah yang ku kunjungi selama perjalanan singkat dua hari di Madinah ini. Beberapa informasi di atas juga banyak mengutip dari buku “Makkah Madinah dan Sekitarnya” oleh H. Ahmad Junaidi Halim, terbitan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia Orsat Madinah.

Sekali lagi, semoga menyejukkan.

Wassalamualaikum.

Adelia Budiarto.
SHARE:

April 14, 2012

Space Between Us

The space between
Where you're smiling high
Is where you'll find me if I get to go

The space between
The bullets in our firefight
Is where I'll be hiding, waiting for you

The rain that falls
Splash in your heart
Ran like sadness down the window into your room

The space between
Our wicked lies
Is where we hope to keep safe from pain
SHARE:

February 2, 2012

Rain

Hi, January,
Why you always full of rain, wind, and cold?
But, I love the rain, I like the smell of rain, I don't know why, it just make me relax.
Rain always make me calm, with the cold air that make me wear my blanket, it make me restful.
I don't know why but I love the way of rain, rain always increase my mood.

Ain't nothin' like a kiss out back in the barn
Wringin' out our soakin' clothes, ridin' out a thunderstorm
When tin roof gets to talkin'; that's the best love we made
Yea where I come from, rain is a good thing

Why I love the rain? I think, it because every rain is always ended by rainbow.
SHARE:
Blogger Template Created by pipdig