May 18, 2012

Madinah Al Munawwarah in Two Days

Assalamu'alaikum,

Alhamdulillah aku dan keluarga baru saja menyelesaikan dua belas hari perjalanan yang penuh dengan kesejukan hati. Aku dan keluarga pergi ke Arab Saudi untuk ibadah umroh. Kami menghabiskan waktu dua hari di Madinah, tujuh hari di Mekkah, dan tiga hari di Dubai beserta waktu perjalanannya. Tidak bisa dipungkiri, bahwa perjalanan ini juga menjadi “liburan” pertama keluarga kami selain ke Jogja dan sekitarnya untuk lebaran. Kami belum pernah rasanya pergi liburan ke Jakarta, Bali, atau negara lain bersama-sama sekeluarga sebelumnya. Kali ini.. rasanya sungguh spesial. Menjadi liburan pertama kami sekeluarga ke luar negeri, dibumbui dengan perjalanan rohani, pun menjadi momen sebelum kami berpisah karena kakak-kakak yang semakin dewasa dan segera bekerja. Boleh lah, momen indah kami ini ku tuangkan dalam lembaran cerita. Semoga menyejukkan.

**

Kota Madinah memiliki 94 nama dan sebutan yang menunjukan kebesaran kota tersebut, dan nama paling popular adalah Madinah Al-Munawaroh (Kota yang disinari dan menyinari). Nabi Muhammad tinggal di Madinah sejak 622 M, Nabi selalu mendoakan ketentraman dan keberkahan bagi kota ini, dan dari kota inilah jasad Nabi akhir zaman dimakamkan yang mana keberadaan makam Nabi ini merupakan salah satu bukti kebenaran agama Islam.

Alhamdulilah aku dan keluarga bisa sampai di salah satu tanah haram di bumi ini dan sholat dimasjid nabi, Masjid Nabawi. Nabi Muhammad selalu menyebut masjid ini dengan kalimat “masjidku” dan Nabi bersabda “Shalat di Masjidku ini lebih utama dari pada shalat seribu kali di masjid lain kecuali Masjid Al-Haram”.

Masjid Nabawi saat ini luasnya 305.000 m2 sama seperti luas kota Madinah saat pertama kali Nabi datang. Masjid Nabawi benar-benar megah dan indah. Di dalamnya ada kubah yang dapat dibuka tutup otomatis, lantai full marmer, dinding dan kubah dipenuhi kaligrafi dan ornament-ornamen emas, pilar-pilar marmer dengan AC disetiap kaki pilar, lampu kristal yang tidak membiaskan panas dari bahan kuningan berlapis emas sejumlah 674 set, dan bunyak lagi. Halaman masjid berlantai granit dan marmer, pun ada semacam pilar marmer penyangga lampu yang bisa dibuka tutup seperti payung, besar, kokoh, dan jumlahnya banyak. 


Dari luar saja masjid Nabawi ini amat sangat indah. Tak hanya itu, di dalamnya pun terdapat sejumlah tempat yang indah, sejuk, dan bersejarah. Berikut beberapa hal yang sangat spesial dengan masjid Nabi ini.

Raudlah
Raudlah merupakan taman surga di bumi dan insya Allah akan menjadi salah satu taman surga di surga nanti. Raudlah berada di antara rumah Nabi dan mimbar Nabi, banyak sekali cerita bahwa Raudlah merupakan tempat yang mustajabah. Dan Alhamdulillah aku bisa sholat dan berdoa disana, meskipun betapa berdesak-desakannya karena tempatnya bagi perempuan sangat terbatas dan ada waktu tertentu. Berbeda dengan laki-laki yang tempatnya cukup luas dan bebas kapan saja. Pastikan kamu menyediakan cukup waktu untuk menenggelamkan diri dalam Raudlah ini ketika berada di Madinah. MasyaAllah hanya kamu dan Allah yang akan tahu bagaimana mengharu-birunya rasa berada di dalamnya.

Mimbar dan Mihrab Nabi Muhammad
Nabi selalu berkotbah di mimbarnya, mimbar Nabi terbuat dari kayu memiliki empat tingkat dan tingkat keempat digunakan untuk duduk.Tapi sempat pada tahun 654 Hijriah, Nabawi terbakar habis-habisan, dan mimbar Nabi yang sekarang dilihat ini buatan Sultan Muraad Al-Usmani pada 1600 M. Mihrab adalah tempat imam shalat berjamaah, dan jika bisa shalat di tempat mulia ini yang ±6 m dari mimbar Nabi, berarti melakukan shalat di tempat Nabi shalat.




Makam Nabi Muhammad
Jika kita berada di Raudlah dan menghadap kiblat, berarti di sebelah kiri adalah bangunan warna hijau tua yang full emas yang dulunya rumah Nabi dengan Aisyah dan sebelahnya rumah Ali dan Fatimah. Dan saat ini menjadi makam Nabi Muhammad SAW dan dua orang sahabatnya, Abu Bakar dan Umar.

Ziarah ke makam Nabi ini sunnah, sebaiknya saat akan kesana mandi dan wudlu, berpakaian sopan dan bersih, lalu sholat Tahiyyatul Masjid di area masjid Nabawi, terus mendekat ke makam dan membaca salam kepada Nabi, Abu Bakar, dan Umar kemudian berdoa menghadap kiblat, lalu ke Raudlah dan shalat sunnah dua rakaat dan berdoa.



Selain keindahan masjid Nabawi dari luar pun dalamnya, terdapat banyak sekali tempat bersejarah dan terkenal lainnya di Madinah. Beberapa di antaranya yang juga aku kunjungi ku ceritakan di bawah ini.

Masjid Quba
Nabi pernah bersabda “Siapa pun yang bersuci di tempat tinggalnya kemudian datang ke Quba’ dan shalat (apa saja) di dalamnya maka bagi dia adalah pahala umroh”. Ini adalah masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi dan sahabatnya.

masjid quba
Masjid Qiblatain
Masjid ini disebut masjid dua kiblat, karena dulu zaman Nabi pernah ada suatu kejadian yaitu saat Nabi meng-imami sholat dan sudah dua rakaat sholat Dhuhur, turun perintah Allah untuk Nabi menghadap Ka’bah padahal ketika itu menghadap masjid Al-Aqsha, maka Nabi berputar 180o dan makmumnya jalan memutar agar tetap dibelakang nabi. Jadi dalam satu shalat itu Nabi dan para makmumnya menghadap dua arah kiblat.

Jabal Uhud
Jabal Uhud merupakan sekelompok gunung yang ada di kota Madinah, yang disebut Nabi akan menjadi slaah satu gunung di surga nanti. Gunung ini memiliki nilai sejarah penting yaitu Nabi Musa dan Harun pernah naik di gunung ini untuk melihat daerah yang akan menjadi tempat tinggal Nabi akhir zaman dan juga kejadian “perang Uhud”.


Al-Baqi
Ini adalah pemakaman 10.000 sahabat Nabi termasuk Sayyidina Utsman bin Affan, dan semua istri nabi kecuali Khatijah. Dan siapa pun yang meninggal di Madinah boleh dimakamkan disini termasuk jamaah haji dan umroh.

Makam Al-Baqi

King Fahd Holy Al-Quran Printing Complex
Merupakan sebuah tempat pencetakan Al-Quran se-Madinah. Dan Al-quran yang dicetak disana bisa dilihat hasilnya seperti yang ada di dalam masjid Nabawi atau masjidil Haram. Bagi laki-laki, bisa mendapatkan satu Al-quran untuk setiap orang. Untuk perempuan, bisa beli langsung di counter-nya. Hihi.


Beberapa tempat di atas adalah yang ku kunjungi selama perjalanan singkat dua hari di Madinah ini. Beberapa informasi di atas juga banyak mengutip dari buku “Makkah Madinah dan Sekitarnya” oleh H. Ahmad Junaidi Halim, terbitan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia Orsat Madinah.

Sekali lagi, semoga menyejukkan.

Wassalamualaikum.

Adelia Budiarto.
SHARE:
Blogger Template Created by pipdig