June 28, 2018

Lighters


Jakarta, 28 Juni 2018,

Matahari sedang cerah sekali hari ini. Jarum arloji di tangan saya sudah hampir menunjukkan waktu adzan Maghrib, tapi semburat cahaya merah dan jingga di langit masih begitu kentara. Padahal, beberapa ini Jakarta terus mendung dan diguyur hujan. Apa mungkin Jakarta sedang ikut bahagia ya? Mengingat kemarin kota ini ikut diliburkan ketika 177 daerah lain di Indonesia mengadakan pemilihan kepala daerah? Mungkin, yang pasti, saya ikut bahagia atas libur di tengah pekan kemarin. Hahaha.

Saat ini saya masih di kantor klien, namun sebenarnya pekerjaan saya sudah selesai hari ini. Sejak awal minggu lalu, sepertinya memang klien ini belum siap menerima kedatangan saya dan tim. Memang ya, kedatangan kami selalu menjadi beban bagi kalian, karena selalu menambahi pekerjaan kalian yang sudah banyak? Hahaha *menangis di atas tumpukan paper file*

Sesungguhnya, saya hanya ingin menyapa kembali halaman situs pribadi milik saya ini. Setelah.. setelah berapa purnama saya meninggalkanmu? Sudah berapa tahun lamanya saya tidak menulis dan mengabaikan tempat ini? Pun hanya sekali dua kali kembali saat hati ini sedang gundah dan ingin menghanyutkan kesedihan dalam tulisan? Hahahahaha *tertawa di atas tumpukan bank statement*

Saya sadar, bahwa sesungguhnya hampir satu setengah tahun saya tidak benar-benar memperdulikan blog ini. Terakhir saya menulis dengan niat baik membagikan cerita kehidupan saya yang terjadi adalah akhir tahun 2016, sekaligus jadi postingan cut-off tiap mengakhiri dan mengawali tahun. Ada yang sadar tidak sih saya selalu mencoba membuat cut-off story ini? Hahaha biar jadi pengingat gitu, apa-apa yang terjadi satu tahun kebelakangan, pun apa-apa yang dijadikan niat untuk lebih baik kedepannya. Kalau belum sadar, ini mungkin boleh dicoba, lumayan lho bisa lihat transformasi saya dari tulisan jaman baru lulus SMP sampai lulus kuliah (yang sesungguhnya tidak benar-benar berkembang dengan baik) lol, monggo,


Nah, pun kalau ada yang sadar, seharusnya sadar juga bahwa di pergantian tahun kemarin, saya belum menuliskan cerita apa-apa. Saya belum menuliskan cerita perjalanan hidup saya selama tahun 2017 seperti sebelum-sebelumnya. Bahkan di tahun 2017, saya hanya berhasil menggerakkan jari-jari ini untuk mengetik dua kali, which is both adalah tulisan galau-sedih-ga-jelas. Baru sempat sekali, di bulan April lalu, menyempatkan menulis pakai hati ketika pikiran ini kemana-mana tentang hidup. Udah tuh, sekarang udah tengah tahun aja. Habis gini udah mau ganti 2019, mana tulisan-tulisanmu, Delllll? Bahahaha ingin diri ini menangis penuh malu.

Meskipun diri ini juga gatau siapa yang rela baca tulisan-tulisan ini, tapi kaya ada kepuasan sendiri aja kalau bisa punya waktu buat nulis. Entah yang receh-receh tentang apa yang terjadi hari ini, tentang proses-proses aktivitas akademik atau non akademik, pun tentang opini dan cerita hidup yang mungkin bisa jadi bahan renungan orang lain juga. Nulis disini, dari delapan tahun yang lalu, simply buat jadi reminder aja. Bahwa benar kalau manusia itu berproses. Blog receh ini sudah jadi saksi hidup saya sejak menjalani kehidupan seragam putih-biru sampai menjadi pribadi yang sudah punya tabungan nikah. Eh?. Hahahaha. Seneng aja gitu, ada halaman ini yang berisikan kenangan, cerita, dan pengingat tentang apa-apa yang sudah terjadi, hal-hal yang sempat terpikirkan, dan mimpi-mimpi yang dulu diidam-idamkan. Kalau lagi senggang lalu iseng baca-baca tulisan jaman muda ((euy muda)), those butterflies feeling came along. Rasa senang, manis, geli, lucu, sedih, sakit, dan syukur selalu campur aduk. Saya yang masih banyak kurangnya, baik dalam kehidupan nyata atau pun yang tertuliskan aja senengnya gini, gimana mereka-mereka yang memang punya proses kehidupan yang luar biasa lalu bisa menuliskan setiap perjalanannya dan membagikan ke orang lain ya?

Hahahaha, words are like magic ya.
Kalau saya lagi iseng-iseng baca artikel di portal berita saja, bukan hanya rasa senang dan antusias karena bisa tahu informasi baru, tapi juga amazed sama penulis-penulis ini. Mereka yang bisa menjadikan rasa cintanya untuk menulis menjadi pekerjaan. Bukan, ini saya bukan sedang punya keinginan pindah profesi huahahaha. Saya lebih amazed lagi, sama mereka yang punya pekerjaan tetap lain, dan masih punya komitmen tinggi untuk membagi waktu untuk menulis dan berbagi cerita. Senang, senang, senang saja hahahaha.

Rasanya diri ini masih punya hutang banyak dengan diri sendiri (nah lho gimana tuh). Iya, hutang untuk menuliskan cerita hidup ini. Dari kurun waktu akhir tahun 2016 saja jelas banyak hal yang belum sempat diceritakan. Mulai dari akhir masa kuliah, internship, lulus sebagai wisudawan terbaik, rencana kehidupan pasca-kampus, very first day of work, menginjak usia kepala dua, kerja menjadi auditor, rencana untuk kuliah lagi, quarter life crisis yang dialamin, proses awal-sampai diterima-sampai PK LPDP, punya keponakan dari kakak-kakak dan jadi tante yang baik, pun sampai hubungan asmara (ini apa?) yang selalu kepikiran buat ditulis tapi belum sempat direalisasikan. Sayang aja gitu kalau saya lupa membuat pengingat poin-poin penting dalam hidup saya, sapa tau juga ada yang mau baca yakan? Haha sapa tau aja bisa jadi tempat belajar buat orang lain.

Jadi, kapan ya ditulisnya? Apa resign kerja dulu biar bisa nulis? Ngakakakakaka.

Pelan-pelan ya, sambil pelan-pelan juga ngurusin badan yang sudah tidak berbentuk ini. Setelah empat bulan, Januari sampai April, peak season di kantor, tiap malem makan banyak bagai quda, lembur terus, tidak pernah olahraga, jadwal makan berantakan, ngemil tengah malem, ditambah kemarin lebaran dua minggu di rumah makan enak terus, jadi kaya apa timbangan sayaaaa? Kalian bisa bayanginnnnnn? Hahahahahahahaha *menangis di atas tumpukan jerami*

Ah ya, mumpung masih syawal, setelah kalian menghabiskan waktu untuk membaca celotehan saya  a celotehan saya di atas, saya juga mau minta maaf ya. Mohon maaf atas segala salah-salah saya baik yang disengaja atau tidak. Mohon maaf lahir batin, semuanya. Semoga amal ibadah kita selama bulan Ramadhan kemarin diterima oleh Allah SWT. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik, memperbanyak amalan sholeh, dan terus dimudahkan urusannya oleh Allah.. aamiin. 

Semoga kita semua menjadi pribadi yang tidak pernah lelah buat belajar, berani mencoba, berani mengambil kesempatan, berani bertanya, berani bersuara, dan bertanggung jawab untuk berpikir dahulu sebelum bertindak dan berbicara.

Semoga matahari terus bersinar di dalam hati kita,
agar bisa mencerahkan kehidupan,
dan, menjadi hangat untuk orang lain.

Salam,
Adelia Budiarto.
SHARE:

No comments

Post a Comment

Blogger Template Created by pipdig